![]() |
Generasi muda jaman now, bisa dipastikan tidak akan tahu atau kurang mengenal tampolong. Betapa tidak, karena barang yang disebut tampolong, kini sudah jarang digunakan lagi. Sepertinya di toko kelontong atau pasar pun barang ini sudah sudah jarang dijual lagi.
Kenyataan ini beda dengan dulu, tahun 2000-an ke belakang. Waktu itu, barang ini cukup populer dan masih banyak digunakan warga, walau bukan merupakan barang yang kegunaannya penting seperti piring, gelas atau ember.
Apa sebenarnya tampolong?
Tampolong adalah sebuah wadah untuk membuang air ludah oleh kakek-nenek jaman dulu. Kadang, kalau kebelet, barang itu juga suka digunakan untuk buang air kencing. Barang ini biasanya disimpan di bawah tempat tidur.
Tampolong awalnya terbuat dari kuningan asli. Namun karena kuningan cukup mahal dan yang mampu memilikinya hanya kalangan tertentu saja, lambat laun bahan tampolong berubah. Ada yang dari besi tipis, ada juga dari kaleng tebal atau menggunakan bahan seperti yang sering dipakai membuat panci.
Diduga, mulai hilangnya tampolong setelah nenek-nenek atau orang tua kita dulu, sudah melupakan kebiasaan nyeupah atau nyirih (mengunyah daun sirih).
Ada informasi, nenek-nenek yang tinggal di pesisian Jabar Selatan seperti Ciamis dan Garut, masih ada yang menggunakan tampolong karena masih ada yang duka nyeupah. Tapi serbabuhun, belum mengkonfirmasi info tersebut ke kawasan yang disebutkan.
Ada yang punya info tambahan? Kalau ada, silakan tulis di kolom komentar di bawah ya….***
Gambar diambil dari rumahantik53.blogspot.com
0 Comments